“Merah…..”

Kamu garang,

Kamu tidak gentar,

Kamu terang,

Kamu menyerlah,

Kamu indah ,

Kamu cerah,

Kamu amanah,

Kamu segar dialamindah,

Kamu terserlah diantara semua,

Kamu merungkai segala tentang cerita alam,
Kamu merencah melodi alam,

Kamu menandakan keperibadian keindahan

Tampa kamu tiadaa erti kehidupan,

Kerana kamu sebahagian aku,

Nukilan kherol81 (14/4/11, 0120am)

“Erti diri…”

Membelakangkan dunia cahaya,

Menyelami perut bonda bumi,

Tangis,

Tawa,

Keluh teradun bersama dunia ini,

Tinggalkan,

Lupakan,

Kitaran hidup,

Hentikan seketika,

Hiasan dunia,

Aksesori,

Tanggalkan,

Meraba dalam kedukaan dek kegelapan,

Dimana jati diri terperuk,

Gelita masih menyelubung,
Tiada aku,

Tiada engkau,

Tiada semua,

Kemana,

Semesta yang agung,

Aku menggelijat,

Aku gementar,

Aku ketakutan,

Masih tidak fasih meneka penghujung langkah ini,

Berapa jengkal,

Berapa depa,

Berapa langkah,

Harus aku lalui gelita ini,

Meraba terus meraba,

Segala ototku longlai,

Dah lenguh,

Dah penat,

Dah sakit tapak kaki ini,

Hati dah makin gelisah,

Semangan dah makin pudar,

Terdengar bisik hati untuk kembali kedunia cahaya,

Oh! Ada cahaya di balik langsir kelam,

Samar cahaya makin dekat,

Itukah pintu dunia,

Langkah makin lebar,

Langkah makin laju,

Langkah makin berharapan,

Langkah makin ceria walau pipi terasa basah tanda kegirangan,

Akhirnya aku jumpa erti cahaya,

Disitu,

Disitu.....Disitu........

Nukilan kherol81 (13/4/11, 2355pm)

“Hatiku terdetik lagi kesini……”

Terasa begitu lama aku tidak kesini, Sudah begitu lama aku impikan,
Dalam dambaan begitu menjejaki bumi ajaib ini,
Lelaki asing yang sepertinya tidak mengenal erti tropika hutan,


Terasa hatiku dipujuk untuk datang kemari,
Diajak oleh sesuatu yang hilang,
Sesuatu yang seperti tidak mampu aku nyatai,
Sesuatu yang aku sendiri masih mencari dalam terang,


Serasa menghirup udara nyaman pagi di tropika nan segar dan bersih,
Tiada ungkapan yang dapat dimuntahkan dengan bait-bait melodi,
Pepohon yang mendindingi setiap penjuru pemandangan indah,
Meliuk lembut sejuta dedaun hijau dihembus pari angin sepoi,
Semua kejadian ini seperti menyambut kedatangan aku untuk beradu setelah sekian perjalanan,
Sesekali melodi bergantian dek deruan sungai kecil yang deras berlumba,
Sang unggas turut menyapa menyanyikan melodi kedamaian,
Mentafsir segala yang disatukan dalam orkestra alam tanda suka,


Disini aku sudah menemukan segala yang kusut,
Disini aku sudah temui apa yang puas aku cari,
Disini aku terdetik untuk kemari dek deruan anak sungai nan lunak melodi,
Disini aku terdetik untuk kemari dek kicauan sang unggas menati,
Disini aku terdetik untuk kemari dek segala ciptaan kejadian,
Disini aku terdetik untuk kemari dek wujudnya ketamdunan sekian lama yang mengagumkan,


Disitulah terletaknya keajaiban alam,
Disitulah terletaknya kekuasaan kejadian,
Disitulah terletaknya kewajipan kita membelai amanah,


Nanti,
Aku seperti tidak mahu kembali,
Aku tidak mampu meninggalkan keindahan tempat ini,
Kerana hatiku sudah jatuh cinta di Chini.

Nukilan kherol81 (13/4/11, 2020pm)

“Bersapa ke gua yang dihati…..”

Aku masih melewati denai kecilmu itu lagi,

Seperti biasa dan lagi aku dididik untuk belajar mendidik,

Aku masih berguru dalam mempelajari bahasa alammu tentang erti kemanusiaan,

Saling berkomunikasi dengan berbicara serta bisikan pepohon rendang tenang,

Serta berlempias sapa antara sang unggas dan rumput rumpai hamparan permaidani,

Menyanyikan melodi riang bersama simfoni orkestra alam,

Betapa disini yang sudah lama terwujud kesefahaman antara citra alam,

Kemewahan, keindahan, kesenian dan kedamaian telah bersatu dalam tafakur takwa,

Antara semua flora indah dan fauna yang masih mentah mengenal bahasa alam ini,

Saling bertukar memberi dan menerima segalanya kewujudan yang telah ditentukan,

Juga yang saling memenuhi kehendak masing serta melengkapi segala,

Demi kelangsungan sejarah tercipta bersama,

Memang dari lama aku melewati denai kecilmu ini jugalah,

Aku masih sekali lagi akan diajar untuk mennyelami didikan bagaimana cara mengajar,

Menitikberat dan mementingkan alam dalam celik dan pejam,

Membangunkan pelusuk kesedaran dan menginsafi erti wujudnya kekitaan dalam kealaman,

Memupuk citra rasa kesyukuran dan kepasrahan tentang kewujudan kemanusiaan kepada kewujudan kepenciptaan,

Begitu jurang kekerdilan serta segala kekurangan kecintaan,

Kita sebenarnya amat berupaya memusatkan segala kerahan tentang kekitaan,

Mentafsir setiap inci keakraban saling memerlukan antara kita dan alam,

Jangan harus menderhaka dan jangan harus sesekali alpa,

Jangan harus cuai dan jangan harus sesekali menzalimi amanah,

Menjadikan diri khalifah untuk segala kejadian dalam semesta ,

Denai kecilmu itulah yang membuatku kenali,

Membankitkan kesedaran dan memberikan segala keinsafan dalaman,

Segalanya tentang pentingnya kealaman sebagai satu kumpulan rakan,

Serta pentingnya mengakrabkan dan merakankan alam,

Demi wujudkan kelangsungan bersama kekitaan.

Nukilan kherol81 (13/4/11, 2030pm)

“ Alam tenteram…..”

Mesranya sapaan angin sepoi bahasa,
Menjamah tubuhku yang gersang kejang,
Terbangkan semua kegersangan hilang,


Cakrawala tampil dengan begitu cemerlang,
Berselendang sang pelangi julang,
Bumbungi kemegahan sang alam terbentang,


Gemuruh ombak saling berkejaran di pantai,
Perjuangan yang masih tiada putus penghalang ,
Sempat membangkitkan semangatku yang dulu hilang,
Nyalakan semarakku kembali pulang,
Dari lena panjangku bermimpi hilang,


Hamparan nan hijau tergelar,
Berpagar sungai yang meluntur kelelahan samar,
Berdinding sang gunung perkasa alam tebar,
Tegar masih menyongsong zaman sebenar,


Kulahap semua kenikmatan yang hadir cuma,
Dengan segenap inderaku masih terbayang,
Keindahan alam begitu sempurna bagiku ada,
Sulit tergambarkan lewat taburan kata pedang,
Istana sang raya yang penuh kedamaian,
Kandung semua selaksa khasiat tenang,
Ubat penolak duka sebat tumpuan,
Penghambat kepengapan yang datang,


Gema alunan sang burung bernyanyi,
Serukan sepelusuk tembang kedamaian,
Ke seantero jagat gemerlapan membentang,
Peredam gejolak emosi datang,
Peluruh keangkuhan masih terbang julang,


Segerombolan kelinci berpesta menarikan melodi,
Diatas permadani nan hijau bestari,
Berselimut kebahgiaanyangg perlu dikecapi,


Panoramanya alam kini kian gemilangi rasa hati,
Matapun masih enggan berlalu dari mimpi,
Serasa tetap berenang di telaga kedamaian sakti,

Nukilan kherol81 (4/4/11, 2120pm)

“Ku tahu asal usulku….”

Aku masih seekor kelicap, Mungkin kamu talah lama mengenalku,
Kerana aku sering menggoda pagi harimu,
Tak peduli apakah kamu sedang bercumbu dengan mimpi tidurmu,


Aku masih seekor kelicap,
Mungkin kamu tahu tentang aku,
Yang tak pernah lelah berceloteh telatah,
Yang tak pernah bosan berkencan dengan dahan-dahan dan dedaunan alam,


Aku masih seekor kelicap,
Dulu, memang aku selalu begitu
Terbang mengarak darah dan harapan pencipta,
Ku kepak sayap sarat angan-angan masa depanmenanti hari,
Sementara paruhku masih tak pernah kubiarkan menyimpan keluh-kesah,


Tapi siapakah gerangan yang diam-diam mengubur erti,
Yang dulu membungkam mulutku dan menyekat suaraku kelu,
Hingga aku tak mampu lagi untuk bersenandung menghibur,
Padahal dalam benakku masih kusimpan rindu melagukan nyanyian diri,


Setelah aku kehilangan pepohonan tempat bercanda bersama teman-teman,
Haruskah sekarang aku kehilangan kehidupan yang selama ini girang,
Ah,laras senjatamu itu membidikku,
Belum jera juga menguliti kebebasanku mengikat sayapku,


Entahlah telah berapa banyak nyawa sesamaku yang terampas,
Di terjang tangan-tangan gagah membidik,
Di telan langkah-langkah pongah mengatur langkah,


Sebenarnya,
Aku masih ingin akrab dengan matahari sang cahaya terang,
Mengadukan segala rupa persoalan terbongkar,
Tapi,
Begitulah akhirnya aku rasa,
Hari-hariku di sini kian tak utuh segala kejadian,


Biarlah,
Kukabarkan pada dunia sejagat,
Bahawa sekarang di sini ketika saat ini,
Aku masih seekor kelicap yang menanti jatuh dipipih bidik paruh,

Nukilan kherol81 (26/3/11, 2350pm)

“AuraMu…..”

Bila tiba sang memusim semi,
Lelangit mekar bertaburan bintang mewarnai,
Bumi dan gunung rentangkan segala kesejukan jejawi,
Pancarkan gelora semua rasa hati,
Bunga-bunga indah pun semakin segar menyerlah rohani,
Membaluti hati yang penuh luka perih dik jeriji,


Auramu itu sangat jelas menyerlah kini,
Biaskan cahaya yang penuh maknadihati,
Anggun dengan semua sirna pancaran,
Kata-kata sempit yang kini semakin terbatas,


Kelu,
Terlena dik pesona nuansa,


Tapi, kau...!!!
Saat itu berlalu tanpa amaran berjaga,


Dan di sini,
Dibalik jeriji jiwa gelap ini,
Musim yang semi tak pernah ada lagi,
Yang masih tinggal hanyalah kemarau panjang melukai lagi,
Resah kesah pun terus meradang rasa,
Gerogoti nurani hiba lara,
Lukai hati tercarik tinta,
Hingga tubuh kering kerontang,
Longlai bicara,
Tak mampu lagi berdiri nyata.

Nukilan kherol81 (16/3/11, 2020pm)

“Tunggu aku…..”

Hendak kemana sang burung yang luka,

Istirahatlah dahulu sebentar sahaja,

Dalam sangkar sementara cuma,

Hingga kering luka yang kau derita rasa,

Hendak kemana sang burung yang luka,

Tinggal disini sahaja kita bisa bersama,

Bermain sambil tertawa,

Di luar tak ada lagi yang bisa kau mangsa,

Sawah terbentang telah di tanami gedung-gedung raksasa,

Sang hutan rimba sudah langka semua rasa,

Di angkasa pun hanya ada mega raksasa,

Dan biarlah rasa pedih pergi,

Tak usah kau mengembara lagi,

Nanti kembali terluka pedih ke hulu hati!

Nukilan kherol81 (28/3/11, 1840pm)

“Kemana perginya menghilang….”

Bila angin kehilangan desirnya, Sang dedaun kering takkan mahu meluruhkan tubuhnya,


Bila langit kehilangan kebiruannya,
Sang unggas takkan mahu mengepakkan sayapnya,


Bila sungai kehilangan kejernihannya,
Sang ikan takkan mahu berenang mengibaskan ekornya,


Bila bulan kehilangan sinarnya,
Sang malam akan gelap tanpa cahayasi bulannya,


Bila hutan kehilangan pohon-pohon menogkat dunia,
Sang haiwan kehilangan tempat tinggal berlundungnya,


Bila bukit kehilangan kehijauan yang meliputinya,
Sang sungai yang deras akan kering selamanya,


Bila si petani kehilangan sawah ladangnya,
Si kanak-kanak akan menitikkan air mata kerana hilang hilai tawanya,


Bila manusia kehilang kemanusiaannya,
Maka alam semesta akan tertimpa bencana dan barulah bertanyakan angin kering,


"Perlukah memanusiakan manusia?".

Nukilan kherol81 (21/3/11, 2115pm)

“Aku ingin belah sepi….”

Rinduku terpahat atas batu,

Suaraku mengalir bersama air laju,

Bertebaran menjadi bunga-bunga keabadian yg layu,

Aku patrikan diriku pada alam restu,

Cinta,tembang,lara,berlagu di pucuk cemara sayu,

Angin semilir padamkan gelora bertuan sasa,

Aku tak,kaupun tak,kita tak saling faham,

Bagaimana laut dengan cintanya,

Mematrikan diri pada tebing dipukul gelora,

Aku ingin belah sepi,

Tatkala bulan bersemi lagi,

Tapi kemana kan kupautkan rindu ini,

ketika air tak lagi bergemericik jernih dipipi,

Kepada alam jiwaku bermalam,

Melelapkan mata menanti siang,

Agar esok tidak terkenang,

Lupa segala yang masih tak lekang,

Nukilan kherol81 (25/3/11, 1120am)

“Termimpi tentang mu…..”

Kutahu itu kamu,

Berlarian di tengah anganku,

Hadirkan senyum kala tangis menghujan kesah,

Temaniku saat jiwa merapuh,

Doakan ku saat raga merintih keluh kesah,

Cuma kamu, kamu dan kamu……

Kenapa jambatan maya bisa pertemukan kita ?

Sedang sayap impian tak kunjung mengepak bangga?

Kenapa harus ada beza diantara kita?

Dan jurang lautan batasi antara kita?

Kenapa, kenapa dan kenapa ?

Letih aku mencuba memahami harimu,

Gusar aku menanti kabar beritamu,

Kenapa tak jua kau mengerti aku,

Saat malam datang bayangmu menghampiriku,

Saat pagi datang senyummu menghampiriku,

Saat ku pandangi langit yang biru,

Nan indah diriku terbayang-bayang canda tawamu,

Setiap saat,

Setiap waktu,

Setiap detik,

Seiap hari,

Dirimu selalu hadir dalam hidupku,

Semakin lama ku jauh darimu,

Semakin dalam rindu ini padamu,

Semakin inginku melupakanmu,

Semakin besar cintaku padamu,

Rindu ini semakin lama semakin menyiksaku,

Inginku bersamamu lagi seperti dahulu,

Bilakah senyummu menjadi milikku lagi?
Bilakah akan ku lihat canda tawamu lagi?

Bilakah akan aku bisa bersamamu lagi?

Dan Bilakah aku bisa melihatmu kembali?

Dalam coretan ini,

Inginku sampaikan rinduku padamu,

Aku amat rindu padamu ...............

Nukilan kherol81 (3/3/11, 2050pm)

“keRINDUan……”

Rinduku selalu mengalirkan namamu…….
Namamu selalu detakkan jantungku……
Sulit kubendung naluri itu…….


Selalu begitu,
Setiap waktu,


Tapi,
Kau tak ingat dan ketahu,


Dan akhirnya,
Akulah yang terperuk dalam rasa itu,
Rasa yang menggebu sejak dahulu,


Dari masa lalu,
Dan kau masih tak pernah ingat dan tak pernah ketahu,
Rasa dan asaku padamu terukir begitu jelas di tulang rusukku,
Mengalir deras di aliran darahku,
Memukul keras membuat lebih cepat detak jantungku,


Sedikitpun,
Kau tak teringat dan ketahu,


Seperti menghitung jutaan bintang di kelam kabut malam,
Seperti menghitung rinai hujan yang jatuh ke bumi terbentang,
Seperti menghitung hamparan pasir di pantai ini tampa haling,
Sampai matipun kau tak akan pernah ingati,
Sampai matipun kau tak akan pernah ketahu,


Bahawa disini ada satu hati yang menunggu,
Bahawa disini ada satu jiwa yang terbelenggu menantimu,

Nukilan kherol81 (9/3/11, 2130pm)

“Kerdilnya aku…..”

Di celah pepohonan aku ketahu,

Sang burung mencuba berbicara hati,

Dengan lidah kecilnya mengatur siul,

Yang menyimpan beribu rahsia alam ini,

Tapi akankah aku mengerti segala dihajati?

Apa yang dikeluhkannya?

Di luas terbentang lautan aku ketahui,

Sang ikan berenang mengibas ekor,

Mengibaskan sayap yang keperak-perakan,

Kian kemari seperti tak tentu arah tuju,

Tapi akankah aku mengerti

Apa yang di resahkan didalam hatinya?

Kerana aku sendiri hanyalah dicipta Pencipta,

Yang bergelar seekor katak kecil cuma,

Yang tak lagi bisa berlindung didanau seksa,

Diantara akar-akar yang dulu perkasa bagai raja,

Sekarang hilang tak berbekas walau berpijak dibumi nyata,

Nukilan kherol81 (14/1/11, 2315pm)

“Dari rasa itu….”

Terasa kehilangan sejak ditinggalkan,

Penyiksaan segenap pelusuk jiwa,

Luka yang menari rasa,

Aku yang tidak mencintai kekasih,

Tak terbiasa memahami apa makna cinta?

Hanya sekedar mentakrif segala,

Atau menggambarkan berbagai kelok,

Bayangan api tidak membuat tubuh panas,

Memikirkan rasa haus dik jerih bahang,

Juga tak menghilangkan dahaga kerongkong panjang,

Semerbak wangi sang melati itu,

Tidak tercium dengan membayangkannya gemilang,

Juga,

Mengundang matahari di setiap malam?

Hanyalah ketololan semata,

Ah, dunia!

Tekadang menngusutkan aku,

Lupakan saja!

Ya Tuhan ku......

Nukilan kherol81 (14/2/11, 2320pm)

“Lorekan SangHati….”

Sedih ku disini, Menangis ku sendiri,
Melayang semua angan indah ku,
Seakan hilang bagaikan dedebu,
Hanya titisan air mata yang menemaniku,


Tidakah kau sadari,
Hati ku yang terluka pedih?
Pedih meratapi semua puing hati yang takkan mampu terganti,


Ku mulai lelah,
Ingin ku berlari dan pergi,
Tinggalkan semua yang menyakiti,
Ku mulai penat dengan semua penderitaan yang tiada henti,
Biarlah semua orang berkata apa tentang ini,
Kerana sesungguhnya hatiku telah terkubur sepi,


Sepi,
Ku hanya berteman sepi,
Menikmati indah bayangmu disini,


Sendiri,
Ku terperangkap disini seorang diri,
Menyusuri langkah kaki,


Hilang,
Semua kan hilang,
Dan takkan kembali lagi,
Ku lorek ungkapan hati saat cinta menyakiti,
Saat cinta tak lagi terasa indah,
Hanya air mata kesedihan yang kurasai,
Tertulis dalam lorekan sedih karana disakiti cinta lagi,

Nukilan kherol81 (18/2/11, 2200pm)

“Tahukah engkau???......”

Bagaimana bisa aku terus berdiam,
Jikalau ini semua tak terbalas terang,


Bagaimana bisa aku terus mendiam,
Jikalau ini semua menggantung menghalang…


Engkau…
Yang masih ada di sana,
Yang dimana kaku mulus,

Tahukah kau jika aku melarik tentang ini,
Aku menulis tentangmu,
Aku menulis tentang rinduku,


Engkau…
Pernahkah juga menyambut rinduku,
Walau hanya dengan senyum kelumit,
Tampa harus kau ucap kata penyambutan,


Engkau…
Yang ada entah dimana,
Ketahuilah aku akan terus merindumu,
Ketahuilah aku akan terus menantimu kembali,
Kembali bersama seperti ketika itu,
Waktu yang penuh canda dan bungah rasa,
Waktu yang berlalu dengan terlalu indah,
Waktu yang slalu membuat aku terkenang,


Tuhan..
Sampaikan padanya,
Tentang aku rindu,
Tentang rindunya yang slalu aku tunggu,
Tentang aku masih rindu,


Tuhan rahmatilah aku ini…

Nukilan kherol81 (28/2/11, 2040pm)

“Friendship…..”

I don't think words actually can tell you about me,
In different time and situation,
We somehow react to life in different ways,
Which we are surprised by our own actions sometimes.


However,
In short,
I am someone that is easy to get along,
I've been described as spontaneous,
Sweet & down to earth guy,


I love my family,
I love friends,
I love my value my quality time spent with nice people.


What I'm seeking is a friend or perhaps soul mate,
Someone to share my life and I can laugh with,


I believe it is important to share feelings,
I want them to know how I feel and to know theirs,
I also believe in good communication,
And almost anything can be worked out,


If you are looking for the same things its best thing,
If you want to be loved unconditionally its best thing,
If you want to share breakfast in bed its best thing,
Long walks on the beach its best thing,
Cuddling and falling asleep in each other's arms its best thing,
I am not a drama queen or stuck on,
I am stuck on is honesty,
And a willingness to go the extra mile for each other,
So if you are searching the same thing,
Who knows, maybe we could work it out .


Friendship…….

Nukilan kherol81 (14/2/11, 0115am)

“Aku LELAKI itu….”

Bila seseorang LELAKI……
Menitiskan airmata kerana DIA……
Itu dikatakan cinta yang luhur dan suci adanya……


Bila seseorang LELAKI……
Menitiskan airmata kerana DIA……
Itulah pencinta yang benar tulus……
Yang mengenali apa itu cinta sebenar…..


Bila seorang LELAKI……
Dikecewakan oleh seorang yang bergelar DIA……
Hanya kerna yang lain...
Sememangnya dia bukan milikmu……
Dan sememangnya dia tak layak bersamamu……


JANGAN di katakan ... LELAKI itu "LEMBIK"……
Hanya kerna menitiskan airmata…….
Untuk yang tersayang...


Jangan dikau tinggalkan org yg sayang kamu…….
Di sebabkan si DIA yang kamu suka……
Kerana suatu hari nanti……
Orang yang kamu sayang itu akan tinggalkan kamu jua……


Seperti mana yang kamu buat pada LELAKI ini……
Kepada orang yang menyayangi kamu, LELAKI ini….
Sewaktu ketika dahulu, LELAKI ini…..
Renung dan amatilah tentang LELAKI ini
Wahai insan yang bernama DIA...

Nukilan khero81 (2/2/11, 2300pm)

“Duniaku……”

Hidup ini penuh dengan percubaan... Perlu sedikit kekerasan hati….
Perlu kekuatan hati.....

Jika terlalu tabah...
Akan melalui penderitaan....
Adakah akan aman ke puncak jaya.....
Jangan disalahkan takdir oleh Ilahi....
Malang yang bakal menimpa diri.....

Dalam duka ...
Dalam kesedihan....
Terkandung dalamnya rahmat dari Tuhan....


Rasa cinta ajaib sungguh nikmatnya....
Hanya nasib menentukan jayanya hidup....
Nampak girang tetapi rentan derita...


DUNIAKU......
Aku ketahui indah alam maya....
Warna kehidupan menyelimuti bumi ini....
Langit kebiruan beri ku tempat berteduh....

DUNIAKU.....
Di manakah dosa si kerdil ini....
Betapa sebegini rupa....
Gelap gelita runtun jadinya....
Alam yg nyata.....


Ku hidup masih TIDAK BERTEMAN.....
MUNGKINKAH SELAMANYA.....
Adakah keindahan itu BUKAN PEMILIKNYA AKU......


Tiap masa aku bertafakur BERDOA.....
Semoga YANG ESA MENCURAH KURNIA.....
Hindar LENYAP GELAP YANG MERUNTUN.....


DUNIAKU....

Nukilan kherol81 (16/1/11, 2350pm)

“KeCintaan……”

Adakah tapak tanganmu berkeringat,

Hatimu berdebar kencang dan suaramu tersekat di dadamu?

Itu bukan Cinta, itu ertinya SUKA.

Adakah kamu tidak dapat melepaskan pandangan mata darinya?

Itu bukan Cinta, itu ertinya NAFSU.

Adakah kamu menginginkannya kerana kamu tahu ia ada di sana?

Itu bukan Cinta, itu ertinya KESEPIAN.

Adakah kamu mencintainya kerana itulah yang diinginkan semua orang?

Itu bukan Cinta, itu ertinya KESETIAAN.

Adakah kamu tetap mengatakan kamu menyintainya kerana kamu tidak ingin melukai hatinya?

Itu bukan Cinta, itu ertinya BELAS KASIHAN.

Adakah kamu menjadi miliknya kerana pandangan matanya membuat hatimu melompat?

Itu bukan Cinta, itu ertinya TERGILA-GILA.

Adakah kamu memaafkan kesalahannya kerana kamu mengambil berat tentangnya?

Itu bukan Cinta, itu ertinya PERSAHABATAN.

Adakah kamu mengatakan padanya bahawa setiap hari hanya dia yang kamu fikirkan?

Itu bukan Cinta, itu ertinya DUSTA.

Adakah kamu rela memberikan semua perkara yang kamu senangi untuk kepentingan dirinya?

Itu bukan Cinta, itu ertinya KEMURAHAN HATI.

Tetapi

Adakah kamu tetap bertahan kerana campuran antara kesakitan dan kegembiraan yang membutakan dan tak terfahami … menarikmu mendekati dan tetap bersamanya?

ITULAH erti CINTA.

Apakah kamu menerima kesalahannya kerna itu bahagian dirinya dan siapa dirinya?

Jika demikian, ITULAH erti CINTA.

Adakah kamu tertarik dengan orang lain tapi setia dengannya tanpa penyesalan?

Jika demikian, ITULAH erti CINTA.

Adakah kamu menangis kerana kesakitannya walaupun saat itu dia kuat?

ITULAH erti CINTA.

Adakah hatimu sakit dan hancur ketika dia bersedih?

ITULAH erti CINTA.

Adakah hatimu gembira ketika dia berbahagia?

ITULAH erti CINTA.

Adakah matanya melihat hatimu dan menyentuh jiwamu begitu mendalam sehingga menusuk?

Yang demikian itulah ertinya CINTA.

Nukilan kherol81 (21/1/11, 2145pm)

“Teringat kamu…..”

Tika ku bersendirian aku merasa galau,

Dalam diam aku termenung,

Aku bertanya pada diriku sendiri,

Ada apa dengan hidup ku?

Ada apa dengan cinta ku?

Kenapa aku sering melalui kegagalan,

Aku menjadi hilang jawapan kenapa dengan diriku

Aku merasa hilang akal,

Aku merasa tiada erti begini,

Aku tak pernah mudah mencintai seseorg,

Tidak mudah bagi aku melupakan org yg aku sayang,

Tetapi kenapa cinta ku selalu berakhir begitu singkat???

Aku ingin kebahagian cinta,

Tapi kenapa akhirnya kecewa???

Aku rindu dia...

Aku sayang dia...

Kerna dia aku bisa menangis...

Kerna dia aku bisa tertawa...

Kerna dia aku bisa merana...

Kerna dia aku bisa bahagia...

Wahai angin malam,

Bawa cinta ku dan sampaikan lah pada dirinya,

Wahai bintang ku,

Berikan cahaya mu dan sinarilahi dia dengan asmara ku,

Wahai bulan,

Bisikan lah padanyadi hati ku selalu dengannya,

Ya Tuhanku...

Tuntunlah jalan cinta ku ini...

Kuatkanlah aku...

Aku rapuh kini...

Perkasakahlah aku..

Seperti dewata cinta….

Nukilan kherol81 (12/2/11 2215pm)