“Suria…..”

Doa dititip menjadi harapan,

Doa dititip mengharap keredhoan,

Doa dititip menanti keindahan,

Doa dititip jutaan kemanisan,

Harapan hitungan suram berganti benderang,

Begitulah harapan seorang insan kerdil membilang kenangan,

Menjulang keramat yang mentah dihalang,

Melarik terang awan gemilang,

Selangkah menjulang serang penghalang,

Juta menutup terang tetap terserak berderai,

Susunan jerami usang terbentang bendang,

Jelujur benang berkait menjadi turutan menyusuri sebesar denai,

Begitu lumrah lukisan alam,

Menggamit semilir setiap berjisim,

Begitu diatas terkadang kandas tenggelam,

Mengingat diri tentang hikmat yg terpendam,

Getir perih silir berganti hingga keakhir detik,

Hunus diri dek suratan dikatakan azali,

Terjah diri yg masih sendu tangisan pekik,

Dikata hadiah yg tidak semua dapati,

Namun redho masih pancar suram terik,

Menanti senyuman sapaan suria pagi,

Senyuman aku harap hingga ke saatku nanti,

Jangan dinilai segala periku yg berganti suram,

Ku susun jemari tunduk menghamba diri,

Moga segala hajatku ditunai kembali seperti semalam,

Kepada sahabat yg sentiasa erat,

Kuharap doamu penyeri keramat,

Bukan kutagih segala keringat,

Cuma senyuman dan doa tulus secangkir kelumat,

-nukilan kherol81 (20:58 8/10/10)