“Tangis sendu….”

Sendu dilubuk hati semakin rapuh,

Bagai rintik hujan menerpa hamparan hijau benderang,

Sesak aku disudut maya linangan jenuh,

Dan tersungkur dari dunia nyata yg kelu mengerang,

Bantu aku untuk bangun dari sendu ini,

Aku terlalu rapuh untu rasa sendu,

Kerana aku masih terasa sendiri,

Dan masih tak jemu ingih ketahu,

Mengapa semua rasa ini menerpa kembali,

Tidah mahu diusai pergi berlalu,

Terus meruntun jauh si kecil hati,

Merangkul aku terus bagai si kembar aku yg satu,

Terkadang tak mengapa ini semua berlaku,

Tapi terfikir perlukah semua ini menemui aku,

Sehingga aku terperuk disudut sendu itu,

Tangis sendiri bermelodi pilu,

Tak pernah terfikir sedikit pun dahulu,

Tak sekelumit pun aku bayangkan untuk sendu,

Inikah takdir diatur untukku,

Tertuliskah lirik sendu ini untukku,

Begitu sakit kurasakan sendu ini masih lagi berlalu,

Setiap jam yg mendatang kufikir akhiran untukku,

Namun berulang bagai sumpahan yg termaktub untukku,

Bilakah saat akhirku untuk sendu,

Adakah saat tangis sendu itu akan berakhir,

Bagaimanakah aku akan rasa ianya berlalu,

Pergi jauh dari sisi laluan sempit itu hingga berakhir,

Aku perlu untuk mengatur rasa ceria pada saat yg tinggal ini sebelum selamanya terhenti untukku,

-nukilan kherol81-